Di Indonesia, banyak sekali tradisi-tradisi unik mengenai lebaran. Tradisi mengirim parcel saat lebaran tidaklah asing bagi kita. Sejak awal Ramadan di berbagai tempat belanja sudah dipajang parcel-parcel cantik dengan berbagai isi. Parcel biasanya dibeli untuk kemudian diberikan lagi ke orang lain. Mengapa kita mengirim parcel saat lebaran? Inilah alasannya:
- Tradisi berbagi
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”
Pepatah di atas mengatakan kalau memberi lebih baik dari menerima. Di bulan Ramadan, banyak orang berlomba-lomba untuk saling memberi, saling berbagi. Parcel lebaran adalah salah satu wujud berbagi. Parcel lebaran dikirim sebagai bentuk dari rasa syukur atas rezeki yang telah diterima.
Kalau kamu sekarang berada di posisi penerima parcel, kamu harus rajin berdoa dan berusaha yaa semoga kelak juga bisa berada di posisi pemberi parcel.
- Pengganti THR
Di beberapa daerah, orang lebih memilih untuk memberikan THR alias Tunjangan Hari Raya dalam bentuk parcel daripada lembaran rupiah. Ya, parcel lebaran memiliki fungsi sebagai pengganti THR. Dengan parcel orang bisa ‘menyembunyikan’ berapa nominal yang diberikan, hal ini tidak buruk ya, Jadi, kalau kamu mau memberi THR tapi takut riya’ lebih baik alihkan dengan memberi parcel. Isi parcel biasanya adalah makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi bersama keluarga, jadi kamu sekaligus bisa memberi kegemberiaan ke banyak orang.
- Sebagai ucapan lebaran
Alasan orang mengirim parcel adalah sebagai ucapan lebaran. Sebagai ucapan rasa syukur, rasa terimakasih, dan permohonan maaf. Lebaran adalah lahan untuk saling memaafkan dan ketika tidak ada waktu untuk bisa berjabat tangan, parcel bisa menggantikannya. Tapi hati-hati, jangan salah artikan dengan ‘suap’ lho yaa. Jika niatmu memberi parcel memang ikhlas dan tulus dari hati tanpa mengharap imbalan apapun, parcel ini bisa membawa berkah untuk kamu sebagai pemberi dan juga orang lain sebagai penerima.